SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS
Bersama
Bapak Rolly M Awangga
Hari
pertama mata kuliah Sistem Informasi Geografi pada tanggal 06 Oktober 2015.
Materi yang diutarakan yaitu mengenai garis lintang dan garis bujur. Awal dari gari lintang dan garis bujur adalah
adanya sumbu X dan sumbu Y. Sumbu X di
jadikan sebagai garis Bujur dan sumbu Y di jadikan sebagai garis lintang. Pada
sumbu X di bagian kanan akan bernilai positif dan di bagian kiri akan bernilai negative.
Pada sumbu Y di bagian atas akan bernilai positif dan di bagian bawah akan
bernilai negatif.
Menurut
sumber yang saya cari
Garis Lintang [1]
Dalam Geografi, garis lintang
adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di Bumi terhadap
garis khatulistiwa (utara atau selatan). Posisi lintang biasanya dinotasikan
dengan simbol huruf Yunani φ. Posisi lintang
merupakan penghitungan sudut dari 0° di khatulistiwa sampai ke +90° di kutub
utara dan -90° di kutub selatan. Ko-lintang adalah tambahan dari
lintang. Lintang di sebelah utara khatulistiwa diberi nama Lintang Utara
(LU), demikian pula lintang di sebelah selatan khatulistiwa diberi nama Lintang
Selatan (LS).
Menurut para ilmuwan pengertian Garis lintang
adalah garis maya yang melingkari bumi ditarik dari arah barat hingga ke timur
atau sebaliknya , sejajar dengan equator (garis khatulistiwa). Garis lintang
terus melingkari bumi, dari equator hingga ke bagian kutub utara dan kutub
selatan bumi. khatulistiwa disebut sebagai 0Âş (nol derajat). Makin ke
utara atau ke selatan, angka derajatnya makin besar hingga pada angka 90Âş
(Sembilan puluh derajat) pada ujung kutub utara atau kutub selatan. Satuan derajat
bisa juga disebut Jam sehingga setiap derajat terbagi menjadi 60 menit (diberi
symbol ‘) dan setiap menit terbagi lagi menjadi 60 detik (diberi symbol ”).
Jika misalnya garis lintang suatu tempat tertulis seperti ini : 57Âş 27′ 14”S,
maka dibaca sebagai 57 derajat 27 menit 14 detik Lintang Selatan. Pada system
pemetaan internasional huruf U sebagai Lintang Utara diganti dengan huruf N
(North). Sedangkan Lintang Selatan tetap menggunakan huruf S karena Selatan
dalam bahasa Inggris (South). Garis Lintang menandakan perbedaan zona iklim di
bumi. Daerah diantara garis Khatulistiwa yang diapit oleh garis CANCER dan
garis CAPRICORN (antara 23,27 o LU – 23,27 o LS) disebut
daerah tropis, karena di sanalah sepanjang waktu matahari bersinar pada siang
hari, di daerah ini hanya dikenal 2 musim yaitu musim panas dan penghujan.
Sementara daerah antara 23,27o LU dan 66,33oLU serta
antara 23,27oLS dan 66,33oLS disebut daerah sub-tropis,
di daerah ini dapat terjadi 4 musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin,
dan musim semi. Sementara di daerah dekat Kutub utara dan selatan (90oLU
dan 90oLS) dapat terjadi masa dimana dalam satu hari tidak muncul
matahari, atau sebaliknya dalam satu hari matahari selalu bersinar (dikenal
dengan istilah matahari tengah malam).
Garis Bujur [2]
Garis Bujur
adalah garis maya yang ditarik dari kutub utara hingga ke kutub selatan atau
sebaliknya. Garis ini membujur dan membagi bola bumi menjadi 2
bagian, yaitu bagian barat dan timur. Garis tersebut menghubungkan ke-2 kutub
dan melewati kota Greenwich, Inggris. Jadi, garis bujur yang berada di
sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat dan garis
yang berada di sebelah timur Greenwich disebut Bujur
Timur. Jarak kedua garis bujur itu dari Greenwich hingga pada
batas 180Âş. Pada jarak itu, Bujur Barat dan Bujur Timur kembali bertemu. Garis
bujur inilah yang pada perkembangannya dijadikan sebagai patokan dalam
menentukan waktu di berbagai belahan dunia. Sehingga sering kali pada setiap
kapal terdapat 2 jam yang digunakan. Jam yang menunjukkan waktu
berdasarkan waktu di kota Greenwich dan jam yang menunjukkan waktu
lokal atau berdasarkan Matahari. Pengukuran garis bujur dalam
derajat, menit dan detik, misalnya 5o10’ 30” B.
Garis bujur
menggambarkan lokasi sebuah tempat di timur atau barat
Bumi dari sebuah garis utara-selatan yang disebut Meridian Utama. Berbeda
dengan garis lintang yang memiliki ekuator sebagai posisi awal alami,
maka tidak ada posisi awal alami untuk garis bujur. Oleh karena itu, sebuah
dasar meridian harus dipilih, yaitu dengan mengadopsi meridian Greenwich
sebagai Meridian utama universal atau titik nol bujur.
Jadi, garis bujur dimanfaatkan sebagai dasar dalam menentukan perbedaan
waktu di seluruh dunia. Setiap jarak 15° ke arah Bujur Barat maupun ke arah
Bujur Timur menunjukkan selisih waktu 1 jam (60 menit). Hal ini didasarkan atas
perhitungan bahwa dalam sehari semalam (selama 24 jam) Matahari mengelilingi
Bumi sebesar 360° (di mana 360°/24 jam = 15°).
Gambar
1.1 Simulasi Garis Lintang dan Bujur
Sumber :
PANJI DIAN NILAN PRATAMA / 1134002 / D4 TI 3B
0 komentar:
Posting Komentar