SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

by 09.26 0 komentar


SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Bersama Bapak Rolly M Awangga

Hari pertama mata kuliah Sistem Informasi Geografi pada tanggal 06 Oktober 2015. Materi yang diutarakan yaitu mengenai garis lintang dan garis bujur.  Awal dari gari lintang dan garis bujur adalah adanya sumbu X dan sumbu Y.  Sumbu X di jadikan sebagai garis Bujur dan sumbu Y di jadikan sebagai garis lintang. Pada sumbu X di bagian kanan akan bernilai positif dan di bagian kiri akan bernilai negative. Pada sumbu Y di bagian atas akan bernilai positif dan di bagian bawah akan bernilai negatif.

Menurut sumber yang saya cari
Garis Lintang [1]

Dalam Geografi, garis lintang adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di Bumi terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan). Posisi lintang biasanya dinotasikan dengan simbol huruf Yunani φ. Posisi lintang merupakan penghitungan sudut dari 0° di khatulistiwa sampai ke +90° di kutub utara dan -90° di kutub selatan. Ko-lintang adalah tambahan dari lintang. Lintang di sebelah utara khatulistiwa diberi nama Lintang Utara (LU), demikian pula lintang di sebelah selatan khatulistiwa diberi nama Lintang Selatan (LS).
Menurut para ilmuwan pengertian Garis lintang adalah garis maya yang melingkari bumi ditarik dari arah barat hingga ke timur atau sebaliknya , sejajar dengan equator (garis khatulistiwa). Garis lintang terus melingkari bumi, dari equator hingga ke bagian kutub utara dan kutub selatan bumi.  khatulistiwa disebut sebagai 0Âş (nol derajat). Makin ke utara atau ke selatan, angka derajatnya makin besar hingga pada angka 90Âş (Sembilan puluh derajat) pada ujung kutub utara atau kutub selatan. Satuan derajat bisa juga disebut Jam sehingga setiap derajat terbagi menjadi 60 menit (diberi symbol ‘) dan setiap menit terbagi lagi menjadi 60 detik (diberi symbol ”). Jika misalnya garis lintang suatu tempat tertulis seperti ini : 57Âş 27′ 14”S, maka dibaca sebagai 57 derajat 27 menit 14 detik Lintang Selatan. Pada system pemetaan internasional huruf U sebagai Lintang Utara diganti dengan huruf N (North). Sedangkan Lintang Selatan tetap menggunakan huruf S karena Selatan dalam bahasa Inggris (South). Garis Lintang menandakan perbedaan zona iklim di bumi. Daerah diantara garis Khatulistiwa yang diapit oleh garis CANCER dan garis CAPRICORN (antara 23,27 o LU – 23,27 o LS) disebut daerah tropis, karena di sanalah sepanjang waktu matahari bersinar pada siang hari, di daerah ini hanya dikenal 2 musim yaitu musim panas dan penghujan. Sementara daerah antara 23,27o LU dan 66,33oLU serta antara 23,27oLS dan 66,33oLS disebut daerah sub-tropis, di daerah ini dapat terjadi 4 musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Sementara di daerah dekat Kutub utara dan selatan (90oLU dan 90oLS) dapat terjadi masa dimana dalam satu hari tidak muncul matahari, atau sebaliknya dalam satu hari matahari selalu bersinar (dikenal dengan istilah matahari tengah malam).

Garis Bujur [2]

Garis Bujur adalah garis maya yang ditarik dari kutub utara hingga ke kutub selatan atau sebaliknya. Garis ini membujur dan membagi bola bumi menjadi 2 bagian, yaitu bagian barat dan timur. Garis tersebut menghubungkan ke-2 kutub dan melewati kota Greenwich, Inggris. Jadi, garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat dan garis yang berada di sebelah timur Greenwich disebut Bujur Timur. Jarak kedua garis bujur itu dari Greenwich hingga pada batas 180Âş. Pada jarak itu, Bujur Barat dan Bujur Timur kembali bertemu. Garis bujur inilah yang pada perkembangannya dijadikan sebagai patokan dalam menentukan waktu di berbagai belahan dunia. Sehingga sering kali pada setiap kapal terdapat 2 jam yang digunakan. Jam yang menunjukkan waktu berdasarkan waktu di kota Greenwich dan jam yang menunjukkan waktu lokal atau berdasarkan Matahari. Pengukuran garis bujur dalam derajat, menit dan detik, misalnya 5o10’ 30” B.
Garis bujur menggambarkan lokasi sebuah tempat di timur atau barat Bumi dari sebuah garis utara-selatan yang disebut Meridian Utama. Berbeda dengan garis lintang yang memiliki ekuator sebagai posisi awal alami, maka tidak ada posisi awal alami untuk garis bujur. Oleh karena itu, sebuah dasar meridian harus dipilih, yaitu dengan mengadopsi meridian Greenwich sebagai Meridian utama universal atau titik nol bujur. Jadi, garis bujur dimanfaatkan sebagai dasar dalam menentukan perbedaan waktu di seluruh dunia. Setiap jarak 15° ke arah Bujur Barat maupun ke arah Bujur Timur menunjukkan selisih waktu 1 jam (60 menit). Hal ini didasarkan atas perhitungan bahwa dalam sehari semalam (selama 24 jam) Matahari mengelilingi Bumi sebesar 360° (di mana 360°/24 jam = 15°).




Gambar 1.1 Simulasi Garis Lintang dan Bujur
Sumber :

PANJI DIAN NILAN PRATAMA / 1134002 / D4 TI 3B

PANJI DIAN

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar